Pentingnya sikap Orang yang diCintai

|

Oleh Ade Fitri Rahmah


Sekarang Para Ahli Psikologi berminat untuk mengetahui mengapa timbul sikap-sikap tertentu dari ibu dan anggota keluarga lain terhadap anak-anak yang sedang berkembang; seberapa jauh sikap-sikap ini tetap ada dan apa pengaruhnya pada hubungan antara anggota keluarga dengan anak setelah dilahirkan, terutama selama tahun-tahun awal pertumbuhan dimana orang-orang yang berarti dalam dunianya sebenarnya merupakan anggota keluarganya. Meskipun penelitian seperti ini relatif masih baru, namun telah dapat menunjukkan penjelasan yang penting yang disingkat dibawah ini


 Sumber Timbulnya Sikap
Banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap terhadap anak. Pertama, Pengalaman awal masa muda dengan anak-anak menentukan bagaimana perasaan mereka tentang anak-anak pada umumnya dan tentang peran mereka dimasa mendatang sebagai orang tua.
Kedua, pengalaman dengan teman-teman, baik dimasa lalu maupun sekarang, mewarnai sikap individu.
Ketiga, orang tua atau nenek yang mencintai anak-anak dan yang menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang tidak mempunyai anak, dapat menimbulkan sikap yang menyenangkan terhadap anak-anak.
Keempat, sikap terhadap jenis kelamin dari anak yang belum dilahirkan dapat dipengaruhi oleh gagasan-gagasan stereotip, misalnya bahwa anak laki-laki”sulit diatur”.
Kelima, media massa cenderung mengagungkan kehidupan dan peran orang tua. Sikap orang dewasa yang terbatas pengalamannya dengan anak-anak dapat sangat dipengaruhi “drama keluarga” dalam acara televisi.




 Kondisi yang Mempengaruhi Sikap Orang-orang yang Berarti
Sikap Ibu
Mencintai Anak-anak
Mengiginkan Persahabatan
Ingin menyenangkan suami atau memperbaiki hubungan perkawinan yang kurang baik.
Ingin seperti temannya yang mempunyai banyak anak.
Merasa kurang tepat berperan sebagai orang tua.
Benci karena harus meninggalkan karier
Takut melahirkan atau takut mempunyai anak yang cacat.
Tidak menyukai gangguan fisik dan pertambahan berat badan sehubungan dengan kehamilan.
Benci karena harus bekerja keras atau terikat.

Sikap Ayah
Mengiginkan anak laki-laki untuk meneruskan nama keluarga atau dapat bekerja sama dalam bidang usaha.
Perlu mambuktikan kejantanannya pada diri sendiri maupun pada orang lain.
Merasa kurang tepat berperan sebagai orang tua.
Tidak menyukai adanya gangguan pada program pendidikannya atau pekerjaannya.
Khawatir akan beban keuangan dalam membesarkan anak.
Tidak menyukai keterikatan.

Sikap Saudara Sekandung
Mengiginkan teman bermain.
Ingin memiliki saudara sebanyak teman bermainnya.
Takut kehilangan kasih sayang dan perhatian orang tua.
Takut harus membagi kamar atau mainan dengan adik barunya atau takut harus membantu merawatnya.
Mengiginkan simpati dari teman yang mengeluh tentang saudara mereka sendiri.

Sikap Kakek/Nenek
Mengiginkan cucu dalam rangka meneruskan nama keluarga.
Mencintai anak-anak.
Ingin merasa orang berguna dengan membantu merawat cucu.
Takut dibebani masalah keuangan.

 Mapannya Sikap
Senang, tidak senang, prasangka dan sikap, sekali terbentuk cenderung mapan, meskipun mungkin saja terjadi perubahan-perubahan kecil. Perubahan yang terjadi biasanya hanyalah dalam bentuk modifikasi dari sikap yang ada; sikap ini bisa menjadi kurang menyenangkan atau lebih menyenangkan dibandingkan dengan sikap yang asli. Jadi, perubahan sikap lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif.
Ada dua alasan mengapa sikap itu mapan. Pertama, sikap cenderung mapan karena keyakinan individu yang menganggap sikapnya sahih dan di benarkan. Kedua, dari mapannya sikap terhadap anak yang terbentuk sebelum anak itu dilahirkan adalah bahwa sikap tersebut biasanya sarat emosi. Dan, sebagaimana semua sikap emosional, sikap-sikap itu sulit bahkan tidak mungkin diubah.

 Efek Sikap pada Anak-anak
Setelah melahirkan, sikap ibu, yang kebanyakan terbentuk sebelum kelahiran bayi, mempengaruhi anak karena sikap tersebut tercemin dalam cara mamperlakukan anak. Sikap-sikap anggota keluarga lainnya-ayah, saudara-saudara dan nenek dapat juga mempengaruhi anak. Sebelum anak dilahirkan sikap mereka dapat mempengaruhi secara tidak langsung melalui ibu.
Seperti halnya sikap ibu, sikap anggota keluarga lainnya juga cenderung mapan, meskipun dapat berubah sedikit bergantung sebagian pada apakah anak itu sesuai dengan harapan-harapan mereka dan sebagian pada bagaimana anak itu memperlakukan mereka.

 Efek sikap dan Hubungan Keluarga
Sikap anggota keluarga yang pada umumnya telah terbentuk sebelum anak dilahirkan mempunyai efek yang besar tidak hanya pada anak tetapi juga pada hubungan keluarga. Pengaruh ini bisa menyenangkan atau tidak menyenangkan, tidak bergantung pada sikap satu anggota keluarga melainkan bergantung pada sikap semua anggota keluarga.
Cepat atau lambat anak akan menyadari adanya perbedaan perasaan dari masing-masing anggota keluarga terhadap dirinya dan hal ini mempengaruhi sikapnya terhadap anggota keluarga dan kepada dirinya sendiri. Merasa dicintai dan diingini akan memacu anak untuk berperilaku sedemikian rupa sehingga meningkatkan sikap dan hubungan keluarga yang menyenangkan.sebaliknya, kalau anak perasa, mengetahui atau mencurigai bahwa mereka mengecewakan ayahnya, membebani ibunya yang sudah sangat sibuk dan mengganggu saudara-saudaranya, maka ia akan memperlihatkan kebenciannya dengan berperilaku sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan sikap yang kurang menyenangkan dan memperburuk hubungan keluarga.inilah yang seringkali merupakan awal dari penyesuaian kepribadian yang kurang baik dan awal dari timbulnya perilaku yang mengundang masalah yang dapat mengganggu anak selama bertahun-tahun bahkan sering kali sepanjang hidupnya.









BAHAYA SELAMA PERIODE PRANATAL
Bahaya fisik
 Periode zigot
 Kelaparan
 Kurangnya persiapan uterine
 Implantasi di tempat yang salah
 Periode embrio
 Keguguran
 Ketidakteraturan perkembangan
 Periode janin
 Keguguran
 Premature
 Komplikasi pada saat melahirkan
 Ketidakteraturan perkambangan

 Kondisi-kondisi yang mampengaruhi bahaya fisik
Ada kondisi tertentu yang ternyata memperbesar kemungkinan terjadinya bahaya fisik atau menekankan bahaya tersebut. Pertama, adalah saat terjadinya. Para dokter telah bertahun-tahun mengetahui bahwa kalau calon ibu mengalami kontraksi “rubella” dalam kehamilan tiga semester pertama, kemungkinan akan terjadi ketidakteraturan dalam perkembangan bayinya, terutama dalam bentuk cacat mata atau cacat telinga atau pembentukan jantung yang kurang baik.kondisi kedua adalah bila kondisinya lebih kuat atau lebih besar dari kondisi normal.
Beberapa kondisi yang diketahui mempengaruhi anak yang sedang berkembang selama periode pranatal. Adalah sebagai berikut:
• Malnutrisi ibu dapat merusak perkembangan normal. terutama perkembangan otak janin terlalu banyak merokok dan banyak minum-minuman keras mengganggu perkembangan normal.terutama selama periode embrio dan janin.
• Usia ibu, sebabnya adalah bahwa menjelang menopause para wanita seringkali mengalami gangguan endokrin yang memperlambat perkembangan embrio dan janin, menimbulkan ketidakteraturan perkembangan seperti cretinisme, “Down syndrome,” pembentukan jantung yang salah dan “hydrocephalus,’’ yang semuanya mencakup cacat fisik dan mental. Wanita yang lebih tua juga cenderung mempunyai bayi yang lebih kecil dan lebih banyak mengalami komplikasi pada waktu melahirkan daripada wanita yang lebih muda.
• Jenis pekerjaan tertentu cenderung lebih mengganggu perkembangan pranatal dari pada jenis pekerjaan yang lain. Burnham menunjukkan,”kemungkinan terjadinya kerusakan pada janin dan kerusakan genetik yang dapat terjadi pada wanita pekerja tampaknya merupakan masalah medis yang penting”.
• Embrio perempuan mempunyai kemungkinan hidup yang lebih besar daripada embrio laki-laki, tetapi sebab belum diketahui. Ketidakteraturan perkembangan juga sering terjadi pada janin laki-laki daripada janin perempuan.
• Kelahiran kembar lebih berbahaya daipada kelahiran tunggal. Janin kembar bersesakan sepanjang periode pranatal dan ini menghambat kegiatan janin normal yang penting bagi perkembangan. lahir sebelum waktunya juga lebih banyak terjadi pada kelahiran kembar, seperti halnya kemungkinan terjadinya ketidakteraturan perkembangan.

 Efek jangka panjang
jikalau ketidakteraturan perkembangan memang benar-benar serius dan kalau embrio tidak gugur atau mati pada waktu kelahiran atau segera sesudahnya, individu akan cacat dalam beberapa hal salah satu aspek yang serius dari ketidakteraturan perkembangan adalah bahwa ketidakteraturan itu kadang-kadang tidak dapat dilacak dokter sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah kelahiran. Epilepsi, cerebralpalsy, dan keterbelakangan mental misalnya, mungkin tidak tampak sampai masa bayi atau bahkan masa awal kanak-kanak. Kerusakan pada otak janin, apapun penyebabnya, akan mempengaruhi perilaku individu yang semakin lama semakin tampak jelas dengan bertambah besarnya anak dan bila dibandingkan dengan anak-anak sebaya.
Telaah terhadap efek jangka panjang dari kekembaran menunjukkan bahwa kerumitan pranatal pada saat itu, terus berlangsung sampai kehidupan pascanatal dan mempengaruhi pola-pola pemyesuaian pribadi dan sosial. Bayi-bayi kembar yang lebih kecil cenderung mempumnyai IQ yang lebih rendah yang merupakan penyebab, sebagian, dari prestasi, akademis yang lebih rendah. Sampai sekarang tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa minum minuman keras dalam jumlah kecil selama masa kehamilan akan menimbulkan pengaruh jangka panjang pada anak yang sedang berkembang. Di lain pihak, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa merokok yang berlebihan dapat menimbulkan akibat buruk jangka panjang, kecuali kalau kebiasaan merokok dihentikan secara drastis. Sampai sekarang belum ada bukti yang menunjukkan adanya efek jangka panjang dari ibu yang banyak merokok terhadap kecerdasan anaknya.

 Usaha-usaha untuk mengatasi ketidakteraturan Perkembangan, sekarang ada dua pendekatan yang digunakan untuk mengatasi ketidakteraturan perkembangan. Yang Pertama adalah konseling genetik. Kedua, adalah menggunakan amniocentesis. Amniocentesis adalah prosedur medik yang meliputi pengambilan contoh cairan penghubung pembungkus janin dari uterus ibu yang hamil dengan cara memasukkan jarum kedalam perut dan diiringi dengan suara ultra untuk meyakinkan bahwa jarum tidak menusuk tubuh janin yang sedang berkembang. Cairan yang diambil melalui sel-sel yang dilepaskan oleh janin, dan kemudian diteliti oleh adanya kerusakan-kerusakan biokimia dan kromoson. sampai sekarang, amniocentesis merupakan tes yang paling canggih untuk menentukan jenis kelamin bayi meskipun jarang untuk maksud itu. Dan juga tes yang paling tepat pada saat ini untuk meramalkan adanya abnormalitas fisik atau mental sebelum kelahiran.

Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologis dapat menimbulkan akibat yang tetap ada pada perkembangan individu dan dapat mempengaruhi lingkungan sesudah dilahirkan dan perlakuan yang diterima anak dari orang-orang yang berarti selama tahun-tahun pertumbuhan awal. Tiga bahaya psikologis yang penting berupa kepercayaan tradisional tentang bagaimana seseorang dapat meramalkan jenis kelamin anak yang belum lahir juga dapat mengakibatkan kebencian dan kekecewaan yang terungkap dalam sikap yang kurang menyenangkan terhadap anak, hal ini seringkali tetap ada selama hidupnya. Tekanan yang dialami ibu, yaitu keadaan emosi yang meninggidelama beberapa waktu. Tekanan ini dapat disebabkan karena rasa takut, marah, sedih atau iri hati. Sikap-sikap yang kurang menyenangkan di pihak orang-orang yang berarti. Dalam banyak hal bahaya ini merupakan efek yang paling serius dan paling mendalam, karena sekali sikap berkembang maka sikap itu cenderung mapan dan hanya ada sedikit sekali perubahan atau modifikasi.
Beberapa sikap kurang menyenangkan yang umum kepada anak yang belum lahir :
1. Anak yang tidak diinginkan
2. Tidak menghendaki anak pada saat itu
3. Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu
4. Konsep anak impian
5. Tidak mengiginkan anak-anak kembar
6. Mengiginkan penguguran atau aborsi
7. Penghinaan kepada anak .











POKOK-POKOK PENTING

1. Periode pranatal yang berlangsung dari saat pembuahan sampai kelahiran dan lamanya sekitar sembilan bulan, sampai belakangan ini hanya sedikit menarik minat bidang psikologi meskipun para ahli ilmu psikologi dan anggota-anggota profesi kedokteran telah mengadakan telaah secara intensif.
2. Ada enam ciri periode prenatal. Periode ini saat di mana sifat bawaan dan jenis kelamin individu ditentukan; di mana kondisi-kondisi dalam tubuh ibu dapat mendorong atau mengganggu pola perkembagan pranatal; di mana pertumbuhan dan perkembangan secara proposional lebih besar daripada dalam periode-periode lain; di mana banyak terdapat bahaya baik fisik maupun psikologis; dan saat di mana orang-orang yang berarti membentuk sikap kepada individu yang baru tercipta.
3. sebelum siap memproduksi manusia baru, sel-sel seks pria harus melalui dua tahap permulaan-pematangan dan pembuahan dan sel-sel seks wanita harus melelui tiga tahap permulaan-pematangan, ovulasi dan pembuahan.
4. Ada empat hal yang ditentukan pada saat pembuahan : sifat bawaan dan jenis kelamin ditentukan sekali untuk sepanjang hidup; apakah akan terjadi kelahiran tunggal atau kembar; dan posisi urutan dalam keluarga.
5. Penetapan sifat bawaan pada saat pembuahan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua cara: pertama, menentukan batas-batas yang tidak dilampaui individu. Kedua, sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan, maka hal itu tidak dapat dikendalikan.
6. Jenis kelamin dari individu yang baru diciptakan penting karena tiga alas an: Pertama, dari awal individu dibentuk dalam stereotif budaya yang disetujui untuk kelompok jenis kelaminnya; Kedua. Mereka tidak boleh mempelajari pengalaman yang dianggap tidak sesuai bagi kelompok jenis kelaminnya, dan ketiga, sikap dari orang yang berarti berbeda sesuai dengan penggolongan jenis kelaminnya.
7. Perkembangan jangka pendek maupun jangka panjang amak tumggal berbeda dengan anak kembar.
8. Pola perkembangan individu dari bermacam-macam urutan posisi dalam keluarga sangat berbeda, anak pertama dan anak yang terakhir biasanya lebih menyenangkan dari anak tengah.
9. periode embrio biasanya dianggap sebagai waktu yang kritis karena bentuk fisikyang saat itu berkembang pesat dapat terganggu oleh kondisi yang kurang baik dalam lingkungan pranatal.
10. sikap orang yang berarti kepada individu yang baru terbentuk selama periode pranatal. Sikap ini cenderung mapan karena sikap itu didasarkan pada sejumlah alasan yang dianggap benar dan karena sarat emosi yang karenanya sulit dirubah.
11. Dari semua sikap keluarga, sikap ibu adalah yang terpenting karena eratnya hubungan antara ibu dan anak selama tahun-tahun awal, tahun-tahun pertumbuhan anak.
12. Waktu terjadi bahaya fisik dan intensitasnya merupakan hal yang lebih penting dalam efeknya pada perkembangan calon manusia daripada bahaya itu sendiri.
13. Diantara sepuluh bahaya fisik periode pranatal, malnutrisi ibu dan pelbagai penyakit tertentu-seperti rubella selama periode embrio biasanya sangat berbahaya karena efek jangka panjang yang diakibatkannya.
14. Bahaya Psikologis yang paling umum dan yang paling berat dalam periode pranatal berupa kepercayaan tradisional tentang kondisi yang dapat mempengaruhi anak yang belum lahir; tekanan yang dialami ibu; dan sikap-sikap yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti.


Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Masukan Komentar Anda di sini

 

©2009 Insight Community | Template Blue by TNB